Ini merupakan
postinganku pertama. Perkenalkan dulu aku ini seorang pria usia 21 tahun dan
masih menempuh kuliah di PTN di salah satu kota S. Sebut saja namaku Agung. Aku
memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi namun standart orang Indonesia yakni
172 cm, berat badanku 65 kg dan memiliki wajah yang sedikit rupawan (kata
cewek2). Aku tidak begitu berotot namun memiliki fisik olahragawan karena aku
rutin olahraga terutama badminton dan Futsal.
Dalam postingan
pertamaku ini akan kuceritakan awal mula aku mengenal sex dan ini yang
membuatku lebih berani melakukannya. Dan parahnya aku melakukannya pada kakakku
sendiri. Kalau boleh mendiskripsikan, kakakku orangnya santun (kalau ada orang
tua/cari muka), putih tinggi mungkin sekitar 160cm dan termasuk tinggi diantara
teman2nya, menurutku lumayan manis dan cantik siiih. Namanya Anitahara Khoirun
Nisa (Jangan di search ya!!! Wkwkwk)
Postingan ini merupakan
pestingan yang tidak begitu porno karena ini merupakan postingan pertama berupa
awal mula dan ini berdasar kisah nyata maka saya tidak langsungan ke bagian
erotisnya. Langsung saja, ini merupakan pengalaman jaman dulu, deskripsiku tadi
abaikan. Waktu itu aku masih kelas 6 SD naik SMP. belum setinggi sekarang.
Tinggi saat itu paling masih 150an cm, dengan berat badan 50 kg. Sejak kecil
aku sudah bermain sepakbola, ya sepakbola tarkam lah. Sementara kakakku waktu
itu masuk kelas 1 SMA. Tinggi badan kakakku tidak begitu ingat yang penting
lebih tinggi dari aku saat itu, aku sekitar se telinganya. Namun kakakku sudah
manis dan cantik, badan kakakku sudah bohai, karena dia nggak pernah gendut
sih. Namun menurutku dadanya kurang berisin nggak tahu ukuran BHnya soalnya
saya nggak paham dan nggak ngerti ukuran BH. Namun dia nggak seperti jilboob2
sekarang, mungkin karena payudaranya kecil ya kali. Memang dada kakakku agak
rata, namun wajah cantik, kulit putih, dan bodi sexnya menutupi kekurangan
dadanya, terlebih kakakku memiliki bokokng yang lumayan jika dilihat dari
belakang. Kakakku emang belum punya pacar waktu itu, baru akhir2 ini punya
pacar setauku, malah aku duluan yang punya.heehee (sedikit sombong). Walau aku
tahu banyak yang naksir kakakku, kadang juga tanya2 ke aku dan aku manfaatin
buat morotin cowok (mungkin brengsek) itu.
Pengalaman ini dimulai
ketika aku disunat (khitan). Waktu itu liburan kenaikan kelas dari kelas 6 SD
ke SMP. Memang sedikit telat sih, tp gpp biar enak. Tapi sedikit sakit karena
penisku udah agak gedhe, saat itu kira-kira berukuran 13cm dengan diameter 2cm
(diameter lho, bukan keliling), sehingga lumayan lama sembuhnya, terlebih ada
kakakku yang ngurus aku. Kadang saat ada kakak aku ngaceng (ereksi) sehingga
itu membuatku sakit. Aku sudah mengenal film biru (BF) sudah sejak kelas 4 SD
dari teman2 ku, namun aku lupa kapan aku mimpi basahnya. mungkin baru SMA. Tapi
saat SD kami sudah sering ngomong masalah affair maupun onani, baik itu cewek
maupun cowok yang kebetulan ada kakak kelas ku cewek yang sering cerita begitu.
Sehingga aku udah ngeluari sperma sebelum mimpi basah.
Pada suatu hari aku
sedang dirumah (emang gak bisa kemana2). Orang tuaku pergi kerja sementara
kakakku pergi ke SMP mengambil ijazahnya yang akan digunakan untuk mendaftar
SMA sekalian liat pengumuman hasilku ujian masuk SMP. Tiba2 ada yang membuka
kunci pintu, ternyata kakakku udah pulang, seketika aku memanggilnya. "Mbak,
wis mulih ta? kok cepet e?" (Mbak udah pulang to? Kok cepet banget?)
tanyaku. "Iyo. Ki mau gak antri njupuk ijazah e, soal e aku budhal ket
mau, dadi oleh dikek. Awakmu jik ning urutan nduwur banget kok." (Iya.
Ini tadi gak antri ambil ijaahnya, soalnya aku brangkat dari tadi, jadi dapat
urutan dahulu.) sahut kakakku sambil menuju kamarnya. untuk selanjutnya
gak usah bilinggual aja ya capek nulis langsung bahasa Indonesia aja.
Seketika itu kakak ganti
baju dan tanpa aku sadari kakak nggak menutup pintu kamarnya. Aku yang sedang
tiduran di sofa bisa melihat dengan jelas apa yang sedang kakak lakukan di
kamar. Mungin kakak mengira aku melihat lurus ke depan menonton TV dan tidak
mengintipnya, ya kali kan aku bisa nengok kanan ke kamarnya, atau kakak mungkin
lupa. Saat itu aku dapat melihat kakak walau sering mondar mandir di kamar
ambil baju ini itu naruh baju ini itu. Aku dapat melihat kakak membanting tas
ke kasur, lalu rebahan sebentar. Aku sedikit bergeser agar dapat melihat dengan
jelas apa yang kakak lakukan karena agak terhalang dinding. Ternyata dia nggak
ngapa2in (yee.. yang pikiran mesum pasti mikir macam2 nih). Setelah
tiduran beberapa menit (mungkin 10 menitan) kakak berdiri, dia membuka jilbabnya,
bikanya agak lama namun kelihatan hot. Aku sedikit tertarik sama cara kakak
membuka jilbab (kayak mantan terakhirku membuka jilbabnya saat mau ML). Lalu
dia bercermin sebentar memegangi mukanya sambil seperti bergumam. Melihat-lihat
baju yang dipakainya di cermin (atau melihat bodinya nggak tau). Setelah itu
dia buka rok panjangnya warna item, bukanya dengan cara mengangkat roknya ke
atas, dan tanpa aku sangka2 ternyata....
Dia ternyata pakai celana mirip legging 3/4 (yee.. otak mesum kena deh, tapi
ini cerita nyata lho, maka nggak aku kurangi). Lalu tidak lama kemudian kakak
membuka kaos yang ia pakai. kaos panjang diangkatnya, tidak perlahan2 seperti
membuka jilbabnya tadi dia lebih cepat. Dan baru kali ini aku melihat payudara
cewek dewasa secara live. Asal tahu aja, kakak ku selalu mengenakan pakaiannya
di kamar mandi saat mandi sehingga dia tidak pernah keluar kamar mandi hanya
handukan. Dia memang benar2 wanita solekhah. Dia juga tidak menemui lelaki yang
bertamu tanpa menggunakan jilbab. Lanjut aja setelah membuka bajunya, terlihat
payudara imut sebesar jeruk bertutup bra pink. Sungguh indah dan sensainya
mengalahkan film bokep yang dulu biasa aku tonton. Lalu kakak melorotin celana
legging hitam yang ia pakai. Dan aupun dapat melihat bokong yang ditutupi
celana dalam putih berenda – renda. Dia sedikit lama beradegan semi telanjang
sambil ia memilih2 baju yang tadi sudah di siapkan. Tanpa sadar aku ereksi, dan
saat itu baru aku sadar karena terasa sakit.
“Aaahhhh….” Teriakku. “
seketika itu aku bergegas menurunkan badanku agar tidak ketahuan aku ngintip
kakak. Dengan bergegas kakakku memakai pakaian dan keluar kamar. “Ehh.. kenapa
dik?” Kakak menghampiri aku sambil membetulkan pakaiannya, keliatan banget dia
belum ngancingin bagian atas kaos yang ia pakai.
Aku sempet curi2 pandang
di dadanya, namun nggak keliatan susunya. “Kenapa dik.” “Dik.. Kenapa?” tanpa
sadar aku melamun bayangin sesuatu (tau sendiri lah). “Ehh anu mbak, sakit..”
kataku. “Sakit kenapa? Minta apa? Aku gak tau lho?” Tanya kakakku bingung. “Gak
ngerti mbak. Aduh. Sakit. Perih.” Kataku seolah2 polos untuk menutupi kejadian
tadi. “Tak obtain to? Gimana? Obatmu tak
ambilnya ya?” lalu kakak mengambil rafanol dan salep dari dokter. Aku hanya
meringis karena setelah kakak pergi tadi ternyata rasanya sakit banget. Tanpa
aku sadar kakak memgangi celanaku dan mau membukanya “Awas ya dik” kakakku
mulai melorotkan celana longgarku dengan malu2 dan hati2. Terlihat dia sangat
canggung dan sedikit memalingkan wajahnya. Saat celanaku benar2 melorot dia
hanya melirik kemaluanku sebentar dan menyiapkan obat. Dia terlihat kaget
melihat penisku. Mungkin itu baru pertama kalinya liat penis atau mungkin
terlalu sadis liat penis yang disunat. Wajahnya semakin canggung dan memerah.
Setelah beberapa saat dia siapin obat dia seperti memberanikan diri melihat
selakangan saya. Seperti malu-malu mau dia akhirnya mulai mengelap penis saya
dengan refanol dan mengolesinya obat salep. Terlihat banget dia seperti sangat
jijik dan malu-malu. Dan tanpa aku sadari penisku tegang banget, mengacung
dengan tegaknya. Terlihat kakakku sangat tersipu malu. Namun dia seperti
mencuri-curi lirikan kearah penisku. Dia melakukan itu dengan lembut dan
hati-hati sampai beberapa saat kemudia selesai. Dan saat selesai tu dia seperti
menghela nafas. Seolah dia baru melewati masa-masa sulitnya. Dengan pelan2 dia
menaikkan celanaku kembali dan segera memberesi obat-obatannya. Lalu kakakku
duduk di sofa sebelahku dan diam seribu bahasa. Hal itu juga yg membuatku
bingung mau ngelakuin apa karena biasanya kakakku selalu cerewet dan centil
yang selalu memulai percakapan dahulu. Kami hanya terdiam sambil melihat TV
dengan acara yang gak jelas gak tau apa tanpa berkata apa2 dan tanpa melakukan
aktivitas apa2. Dan keadaan itu terjadi sampai orang tua kami datang. Seharian
kakak bertingkah seperti itu. Bahkan ibuku mulai curiga dan bertanya apa dia
sakit? Apa dia punya masalah? Apa dia ada kesullitan daftar SMAnya? Namun dia
hanya menjawab seperlunya dan kadang hanya bilang iya dan tidak. Tapi aku tetap
bersikap wajar ke orang tua jadi mereka tidak khawatir.
Setelah hampir satu
minggu akhirnya penisku sehat. Perban udah lepas, luka udah kering dan pokoknya
jos dah, siap tempur.heeheee. Pada suatu hari itu aku di ajak kakakku nganter
dia ke SMA ngumpulin formulir pendaftaran dan aku liat pengumuman di SMP.
Karena aku cowok aku jadi yang nyetir motor. Ketika sampai di SMA kami disoraki
teman2 kakakku, karena kakakku emang jarang sama cowok dan selalu menjaga
hubungan dengan lelaki. Chiyeee nduwe
pacar.. chiyee pacar anyar… ciyee wis iso pacaran.. chiyee traktiran dan
sebagainya. Saya biasa aja dan kakak tampak malu. Dengan cepat kakak turun dan
langsung masuk ruangan ngumpulin berkas, aku nunggu di parkiran. Setelah
beberapa menit kemudia kakak keluar. Sambil berlari dan disoraki di depan semua
teman2nya yang lagi duduk didepan ruangan dia langsung ngajak saya cabut sambil
dia berteriak “Iki adekku yooo”.
Lalu kami menuju SMP
yang merupakan tempat saya mendaftar dan tempat sekolah kakak saya dulu. Dan
langsung di depan ada papan pengumuman dengan nama2 yang lolos seleksi. Dan
saya diterima pada urutan lumayan atas (25 besar bro). Seketika itu juga aku
seneng langsung memeluk erat dan mencium kakakku, ya menciumnya di bibir. Seketika
itu juga kakak langsung mendorongku dan berkata “Apaan sih dek” lalu mulai deh
kejadian seperti waktu itu, diem. Dia kelihatan kaget sekali dan mungkin
sedikit marah. Aku merasa serba salah namun aku seneng keterima di SMP waktu
itu. Lalu aku cabut balik ke rumah.
Sesampainya di rumah aku
minta maaf ke kakak, namun cuma satu kata yang diucapkan kakak “Lupakan”.
Seketika itu juga aku merasa semakin bersalah dan berusaha membujuknya agar
memaafkan aku. Dan jurus merengekpu aku lakukan. Tidak lama kemudia ibu pulang.
“Kenapa ini? Ada apa? Kok rame aja. Padahal Cuma berdua.” Taya ibuk sambil
masuk kamar. Setelah itu ibuk keluar lagi dengan pakaian yang berbeda sambil
berkata “Jangan nakal lho dik, ibu ama bapak mau ke semarang dahulu. Bapak udah
nunggu di rumah pak …..(LUPA)”. “Lhoh berapa hari mah? Ikut poo?” pintaku. “5
hari kamu kan masih daftar SMP. Ntar ditemeni mbak” sahut ibuku sambil
mengambil tas selempang barunya. “Males mbak ngambekan” jawabku cetus. “Siapa
yg ngambekan? Mbak nggak ngambekan” jawab kakak sambil pergi ke belakang. “Ya
udah, adik jangan nakal makanya. Udah gedhe mbak adiknya dijaga. Ati2 dirumah.”
Kata ibu sedikit berteriak sambil berjalan keluar. Setelah itu hari pun
berganti malam. Aku berusaha membujuk kakak untuk minta maaf. “Mbak. Mbak
kenapa? Aku salah ya?” tanyaku. Akhirnya kakakku berkata “ngak dik. Kakak kaget
aja”. Katanya singkat. Aku bingung namun aku lega, kakak nggak marah. Lalu lama
kelamaan aku dan kakak sedikit demi sedikit mulai mencair dan seperti sedia
kala.
Saat itu aku tidur namun
aku nggak bias tidur setelah lait acara2 TV setan2. Aku memutuskan ingin
numpang tidur sama kakak. Setelah aku buka puntunya ternyata kakak masih bangun
dan bermain computer, kebetulan computer waktu itu baru dimiliki oleh beberapa
orang dan masih Pentium 3. Lalu aku berusaha masuk kamar dan meminta kakak agar
mengijinkan aku tidur. Dan dengan sedikit memohon saya boleh tidur dengannya.
Saat itu aku langsung rebahan di kasur. Tapi melihat kakak sibuk main computer
aku berniat menggodanya. Aku mencolek2 dan mencubituna dari balakang. Kadang
aku mengganggu menggerak2kan mousenya. Lalu tiba2 kakak menanggapi dengan berdiri lalu mendorong ke
belakang sehingga aku jatuh terlentang
di kasur. Secara reflek aku memegangi pinggang kakak sehingga kakak ikut
terjatuh dan menindihiku. Tanpa sadar dada kakak tepan berada di muka saya dan
terasa daging empuk mengenai pipi saya. Keadaan itu cukup lama kurang lebih 2
menit aku di tindih kakak dan susunya menindih mukaku. Secara reflek penisku
tegang. Dan itu mungkin terasa oleh kakakku yang memang memakai piyama tipis
sehingga bias merasakan kontol ngaceng (penis ereksi) itu. Mungkin kakak sempat
merasakan sensasi sebentar. Lali dengan cepat kaka berdiri. “Woo.. dasar kamu
itu. Adik nakal banget.””Sebentar tak aku matiin komputernya”. Saat kakak
matiin computer aku melihat pakaian kakak benar2 tipis dan terlihat pakaian
dalam kakak ngeplat dipakaiannya. Sepertinya dia pakai CD merah dan BH item.
Saat itu terlintas pikiran untuk memperkosa dia seperti di film blue itu namun
aku tidak berani, terlebih saat kakak nunggung mencabut stecker yang sepertinya
lumayan agak sulit dicabutnya sehingga agak lama dan kakak sedikit
menggoyang-goyangkan pantatnya karena menarik kabel. Aku semakin horni aja.
Lalu kakak langsung melompat ke kasur dan terlihat waaw.. eksotiiss.. aku
merasa kayak di film2 bokep dan aku mambayangakn mau ngentotin kakakku.
Ketika aku sedang asik
berfantasi tiba2 kakak mengelus wajahku dengan kasar “Heeh.. ngalmun apa?”
Tanya kakakku. Aku kaget. “ eehh.. kakak cantik ya..” kataku memuji karena aku
reflek dan bingung mau ngomong apa. “Emaang. Dari dulu kali” sahutnya agak
sombong. “iya tapi jomblo” kataku mengejek. Seketika itu juga kakak terdiam dan
bingung “emm.. nggak.. ehh iya siih.. emang kakak eehh..” katanya. “emang kalau
gak pacaran gak gaul ya?” tanyanya. “Nggak juga siih. Kakak terlihat cantik aja
udah gaul. Pasti banyak cowok yang nyari kakak.” Kataku menghibur. “ehh kamu
kan cowok, aku mau tanya. Emang kakak kurang apa dik?” Tanya kakak penuh
harapan. “Nggak kurang kok kak, rajin2 aja dandan, sama jangan terlihat cupu2
banget.” Jawabku sok tahu. “OK deh adekku sayang, aku akan sering dandan biar
cantik” jawab kakak sambil membalikkan badan membelakani aku. Lalu sepertinya
ia terdiam mungkin tertidur. Aku lihat tubuh seksi kakak dari belakang memang
wow. Namun aku masih ragu melakukan apa2. Maka aku usahain untuk tidur, aku
juga balik badan supaya tidak tambah nafsu liat tubuh kakak. Tidak lama
kemudian aku tertidur.
Tiba-tiba aku terbangun
ada sesuatu memukul perutku. Dan ternyata itu kaki kakakku. Saat itu aku
melihat jam dinding di kamak kakak sekitar jam 1 lebih sedikit. Rasanya luayan
sakit, apalagi ada sebagian kaki terkena kejantanannku, maklum aku saat itu
masih newbie yang masih sensitive. Namun seketika rasa sakit hilang ketika aku
melihat pemandangan bidadari di sampingku. Waktu itu tidak memakai piyama,
namun memakai baju lengan panjang dan celana kolor pendek putih yang imut. Aku
mencoba berani sekalian mengetes apa kakak tidur pulas atau enggak. Jujur saja
baru kali ini aku tidur dengannya. Aku mencoba mengelus paha kanannya dari luar celana. Aku berpikiran
kalau ia bangun aku berkata mau pindahin kakinya yg diata badanku.
Setelah pelan2 mencoba
mengelusnya ehh.. ternyata dia nggak bangun. Waahh.. muluss aku langsung
ereksi. Aku terus elus pakek tanga kiri bagian luar kakinya dan aku berusaha
mengelus bagian dalam (selakangan) dengan tangan kanan. Aku semakin berani
karena kakak nggak bangun. Kegiatan itu lama aku lakuin sekitar 15 menit. Tak
sadar celana kakak teringkap sampai pankal paha. Karena celana agak kolbaor
terlihat cd kakak dari balik celana. Dan aku berusaha mengintipnya. Dan
ternyata duagaanku tadi salah, yang mengira CD kakak warna merah ternyata ungu
muda, emang condong ke merah siih. Dan dari sela sela CD aku melihat rambut
yang sangat tipis menyembul di selakangannya. Rambut itu tipis sekali seperti
bulu kaki lelaki namun lebih sedikit, kira2 hanya 5 helai. Aku semakin berani
mulai merogoh dan menyingkap CD ungu itu dan tak kuduga waktu CD itu ku sentuh
terasa ada cairan. Dan karena aku telah tahu dari temen cewek yang pernah
cerita ke aku kalau cewek horni itu katanya pipis enak tapi dikit aku berpikir
kakak menikmatinya, dan kakak sebenarnya udah bangun. Karena sulut menyibak CD
kakak aku beralih ke atas ke dada kakak. Kebetulan kakak memakai baju. Aku
melepas kancingnya satu2 dengan sabar. Aku nggak membuka semua hanya 3 kancing
baju dan itu sudah cukup membuat aku melihat BH pink menutupi SUSU mungil
kakak. Aku udah ngaceng berat dan udah berniat memperkosa kakak. Namun aku
takut hubungan kami akan menjadi rumit. Aku mencoba membuka bh kakak. Dan
ternyata sangat mudah. Aku nggak melepas BHnya namun Cuma melorotin BHnya. Itu
sudah cukup membuatku terkagum melihat payudara gadis sedekat dan seinadh ini.
Warnanya putih banget, ada lingkaran di putih coklatnya kira2 diameter 3 cm.
payudara kakak bullet banget, nggak besar tanganku mencoba memegangnya dan
waktu itu pas se tangan anak SMP, berarti tidak terlalu besar kan? Aku mencoba
meremas pelan2 karena takut. Tanpa kuduga kakak mendesis dan mengeluh,
“eeehhmm..” aku kaget aku kira kakak akan bangun. Karena itu aku buru2 menarik
tanganku. Ternyata tidak bangun, atau masih pura2 tidur. Kakakku menggeser
kakinya yg ada diatas tubuhku lalu dia sekarang tidur hampir trlentang, tangan
kanan diatas kepala menutupi wajah dan tangan kiri disamping. Kaki kakak di
buka sehingga seolah menyuruhku untuk melakukan eksekusi segera.
Aku menunggu sesaat lalu
aku duduk di sampingnya. Aku berusaha melorotin celana kakak ternyata nyangkut
di lutut. Kakak langsung bergerak lagi seolah memberiku isyarat untuk
melepasnya dengan ganti mebelakangi aku namun itu malah membuat aku sulit
melepasny. Akhirnya aku singkapin bajunya dan aku melihat ada pengait bra di
punggung kakak, aku melepasnya dengan sulit karena aku baru pertama
melakukannya. Aku lali beruasha memeluknya. Kurasakan kakak agak kaget. Aku
memeluk kakak dari beakang dan wajahku tepat berada di leher kakak. Aku mencium
leher kakak di belakang kupingnya. Aromanya wangi dan menggoda. Saat aku
mencoba menjulatinya kakakku menggelinjang sedikir dan mengerang. “erhhhmm..”
gumamnya. Saat itu juga tanganku mencoba menurunkan celana dalam imut kakak.
Namun karena kakak tidur miring ke samping aku nggak bias melorotinnya namun
aku dapat melihat dengan jelas anus kakak yang hitam kemerahan. Aku mencoba
memegangnya walau sedikit adak jijik. Aku merasakan ada sesuatu leleran cairan
dari luar, dan ternyata itu dari cairan vaginanya aku mencoba mengorek ke
depan. Aku berusaha membuka CD kakak sehingga Nampak memek merah muda yang
sangat rapet namun ada cairan seperti keringan namun kental di celah2nya. Aku
berusaha memegangnya dan kakak langsung mengelluh manja pelan. “emmhrr..”
keliatan sekali ia menahan sesuatu.
Aku semakin horni aku
melepas celanaku karena kebetulan aku Cuma pakek boxer tanpa ada celana lagi
aku dapat memunculkan penis yang uadh ngaceng dari tadi. Aku mencoba menusuk
nusuk daerah itu. Tanpa aku sadari saat aku melihat wajah cantik kakak dia
kelihatan menahan sesuatu. Aku sadar kakak udah bangun dari tadi. Namun karena
sulit dan tidak berniat ngentot kakak aku Cuma menggesek-gesekkan penis ku di
sekitar anus kakak. Sambari menggesek-gesek seperti gaya ngentot aku mencum
leher kakak dan pundak kakak. Aku baru merasakan sensasi yang luar biasa
daripada aku mastrubasi melihat film BF. Rasanya aku benar2 horny dan aku
langsung memeluk tubuh kakak dari belakang. Aku mencoba meraba susu imutnya.
Aku raba dengan lembut, saat aku mainkan putingnya “sssttthhh.. eehh... kakak
mendesis kecil. Aku mendengarnya karana aku sedang menjilati leher belakang
telinga kakak. Saat aku merasa mau orgasme kakak tiba2 menggerakkan badannya ke
arahku seolah ungin menempelkan badannya ke aku. Dengan seperti tu penisku
sedikit tertekan ke anus kakak, dan itu semakin menambahkau horny. Dan kakak
mencengkeram seprei didepannya dengan tangan kiri. Dan saat itu selakangan
kakak aku merasakan di batang penisku basar oleh cairan yang agak2 hangat. Dan
aku waktu itu berfikir kakak suadah orgasme. Kakak langsung terlihat
ngos-ngosan dan keluar keringat di tubuhnya. Aku semakin gak kuat dan gak tahan
melihat kondisi seperti itu. Aku langsung melelehkan lahar sperma dan memuncratkannya
di sikitar anus kakak. Aku mendekap aerat kakak dan sepertinya kakakku mendekap
tanganku di dadanya dengan erat juga. Aku merasakan orgasme yang lebih nikmat
daripada onani liat BF. Dan aku langsung kelelahan dan nggak sadar udah
tertidur lagi tanpa menaikkan celanaku maupun celana kakak.
Tanpa aku sadari sudah
subuh dan aku sudah dibangunkan kakak untuk sholat. Dan aku melihat celanaku
sudah dinaikkan entah aku sendiri yg tanpa sadar atau kakakku yang
melakukannya. Dan aku liat di sprei ada bekas mirip cairan anak kecil ngompol
yang lebarnya tidak lebih dari sejengkal.
Setelah itu pagi harinya
aku merasa takut kakak marah padaku, namun setalh kakak masak aku diajak makan
dan terlihat kakak seperti melepaskan suatu beban di dirinya dan kami terlihat
iyasa saja seperti tidak ada apa2 malahan sepertinya semakin dekat dan tidak
canggung. Dan semua itu membuatku lega.
Dan petualangan sex ku
akan aku lanjutkan di post e 2 karena sudah terlalu panjang takut longpost.
Waooo.enak juga
BalasHapus